Thursday, January 10, 2008

11 Tanda Kamu Sedang Menghadapi Terlalu Banyak Tekanan

Setiap orang pasti pernah merasa tertekan, dan tidak semua tekanan itu buruk. Namun, kalau beberapa atau semua tanda berikut ini menggambarkan dirimu, maka kemungkinan kamu sedang menghadapi terlalu banyak tekanan.

  1. Punya banyak masalah dengan para guru.
  2. Memerlukan banyak waktu untuk untuk tidur, atau tidak bisa tidur nyenyak.
  3. Ingin makan sepanjang waktu, atau tidak mau makan.
  4. Sakit kepala, sakit perut, flu, infeksi, pegal-pegal.
  5. Perilaku ingin melarikan diri, terlalu banyak melakukan aktivitas tertentu (TV, musik, belajar, tidur, main Internet) dan tidak mengacuhkan hal-hal lainnya.
  6. Menjauhkan diri dari keluarga dan teman-temanmu.
  7. Menangis karena sebab yang tidak jelas.
  8. Merasa seperti orang bodoh.
  9. Merasa capek dan gelisah; selalu merasa khawatir
  10. Merasa bahwa semuanya sudah lepas kendali, seakan-akan kamu sudah lepas kendali.
  11. Depresi, sedih, malas, dan lainnya.

“Saat stress, kamu merasa semuanya harus segera dilakukan”

-Natalie Goldberg

8 Kiat Menghadapi Tragedi atau Bencana

Serangan teroris. Penembakan di sekolah. Berbagai macam tindakan kekerasan. Kebanyakan remaja tidak akan pernah mengalami hal-hal seperti ini. Tapi, bahkan kalau kamu menyaksikan lewat berita, hal ini akan memunculkan perasaan yang sangat kuat dan rasa takut. Setelah peristiwa pengeboman Murrah Federal Building pada 1995 di kota Oklahama, maka Department of Mental Health and Substance Abuse Services di Oklahoma menciptakan ide-ide berikut ini untuk menolong para remaja dalam menghadapi semua itu.

  1. Apakah kamu secara langsung ataupun tidak langsung terpengaruh oleh suatu bencana atau peristiwa kekerasan, adalah hal yang normal untuk merasa khawatir akan keselamatan dirimu sendiri, untuk memiliki gambaran tersendiri mengenai peristiwa itu di pikiranmu, dan berpikir bagaimana kamu akan bereaksi kalau di hadapkan pada suatu keadaan yang mendesak.

  2. Reaksi orang terhadap trauma bisa bermacam-macam. Beberapa orang merasa terganggu atau menjadi depresi, yang lainnya tidak bisa tidur atau selalu bermimpi buruk, yang lainnya tidak mau mengakui perasaan mereka sendiri atau hanya “melupakan” kejadian yang pernah dialaminya itu.

  3. Mungkin kamu merasa lebih baik untuk bertindak seakan-akan peristiwa itu tidak akan pernah terjadi. Namun, untuk jangka panjang, paling baik kalau kamu bersikap jujur terhadap perasaan-perasaan yang kamu miliki, dan biarkan dirimu mengakui perasaan kehilangan dan ketidakpastian itu.

  4. Sangat penting untuk menyadari bahwa kehidupanmu pasti akan kembali normal, walaupun beberapa hal tampak tidak jelas untuk sementara waktu.

  5. Sangat penting untuk berbicara dengan seseorang tentang kepedihan, amarah, dan emosimu yang lain, walaupun mungkin cukup sulit untuk memulainya.

  6. Kamu mungkin akan merasa paling nyaman untuk mengungkapkan perasaanmu dengan seorang guru, pembimbing, atau pemuka agama. Yang penting, kamu punya seseorang untuk dijadikan tempat curhat.

  7. Normal saja kalau kamu memiliki keinginan untuk membalas kepada orang-orang yang menyebabkan semua kepedihan ini. Keinginan ini muncul dari perasaan kita saat melihat para korban yang tidak bersalah. Namun, kita harus mengerti bahwa sesungguhnya kita akan rugi kalau membalas kekerasan dengan kekerasan pula. Tidak ada gunanya juga kamu melontarkan kata-kata atau tindakan kasar.

  8. Walaupun kamu akan selalu teringat akan kejadian itu, kepedihan itu akan hilang perlahan-lahan sejalan dengan berlalunya waktu. Kamu juga akan mengerti, bahwa, di dalam usaha menghadapi sebuah tragedy, kamu akan menjadi lebih kuat, lebih mudah beradaptasi, dan menjadi lebih percaya pada diri sendiri.

7 Cara untuk Mengatasi Kekhawatiran

  1. Buatlah buku kecemasan. Tulislah segala hal yang kamu khawatirkan. Anggaplah buku kecemasanmu sebagai tempat untuk menyimpan rasa khawatirmu samapai kamu siap menghadapinya. Dengan hanya menuliskannya niscaya akan membuatmu seakan sudah berhasil menundukkan kekhawatiranmu.

  2. Pastikan apakah setiap kekhawatiran merupakan sebuah “tanda” atau hanya sebuah “gangguan”. Sebuah “tanda” kekhawatiran mungkin akan berhubungan dengan permasalahan yang nyata atau hal-hal yang perlu kamu perhatikan dalam kehidupanmu, sesuatu yang perlu kamu hadapi dan kamu atasi. Sebuah “gangguan” kekhawatiran adalah sebuah pikiran negatif yang tidak produktif yang akan terus berulang.

  3. Buatlah rencana untuk menghadapi “tanda” kekhawatiranmu itu. Definisikan setiap permasalahan sebagai hal yang harus diselesaikan. Buatlah catatan tentang kemungkinan penyelesaian masalah. Ambil satu permasalahan untuk dihadapi dan buat rencana penyelesaiannya. Jangan coba-coba menghadapi setiap “tanda” kekhawatiran pada saat yang bersamaan.

  4. Hadapi “gangguan” kekhawatiranmu. Coretlah gangguan-gangguan ini dari buku kecemasan yang kamu buat. Bilang pada dirimu sendiri, aku tidak perlu khawatir tentang ha-hal ini lagi. Memikirkan ini terus tidak akan ada gunanya. Saat “gangguan” kekhawatiranmu merayap masuk ke dalam pikiranmu lagi, lakukan sesuatu yang akan mengalihkan perhatianmu dari mereka. Telepon seorang teman, nonton video, dengarkan musik, atau hal-hal lain yang sesuai dengan dirimu. Atau cobalah mediasi sederhana. Cari sebuah tempat yang tenang, buatlah dirimu senyaman mungkin, dan pikirkan kata-kata, kalimat, atau suara yang sama terus-menerus.

  5. Latihlah kemampuan untuk bersantai. Cobalah mediasi sederhana. Atau lakukan pernapasan yang lembut. Pelan-pelan ambil napas. Konsentrasilah pada caramu bernapas. Ikuti arus udara yang masuk dan keluar dari dalam tubuhmu. Kalau kamu benar-benar gelisah, ambil napas, tahan dan hitung sampai tiga, lalu kamu keluarkan. Jangan tergesa-gesa. Lakukan perlahan–lahan dan tetap konsentrasi.

  6. Tunda kekhawatiranmu. Katakan pada dirimu sendiri, aku tidak akan gelisah, aku lagi sekarang akan memikirkannya nanti saja. Lalu, tentukan waktu untuk memikirkan kekhawatiranmu itu. Sebagai contoh, selama 10 menit dimulai pada jam 7 malam. Dengan teknik ini, kamu akan mengontrol segala kekhawatiranmu. Apa yang harus kamu lakukan ketika “waktu memikirkan kekhawatiran” itu tiba? Pikirkan kekhawatiran itu! Saat waktu 10 menit sudah lewat, lakukan beberapa latihan pernapasan. Lalu, mulailah aktivitas yang lainnya.

  7. Ungkapkan kekhawatiranmu kepada seseorang yang kamu percayai. Kamu akan lebih lega walaupun hanya dengan mengeluarkan apa yang kamu khawatirkan secara terbuka.

8 Cara Dalam Menghadapi Berita Buruk

TV, Internet, radio, surat kabar, majalah, e-mail, peringatan di HP-mu, pager, atau laptop .... Kamu ingin mengetahui semua berita, tapi kadang-kadang kamu tak kuat menerimanya, khususnya kalau berita itu berita buruk. Kalau kamu merasa sedih, tidak berdaya, depresi, atau gamang, inilah hal-hal yang harus kamu lakukan.

  1. Lewati semua berita. Hindari semua berita paling tidak untuk sehari saja atau bahkan untuk seminggu. Coba perhatikan apa yang kamu rasakan, apa yang terasa hilang, dan apa yang kamu lakukan dengan waktu kosong yang tiba-tiba saja kamu dapatkan. Lalu, saat kamu siap menerima berita-berita itu kembali dalam kehidupanmu ….

  2. Hadapi pelan-pelan. Sediakan waktu sejam atau kurang untuk dirimu sendiri setiap harinya, untuk nonton, baca, atau berselancar di Internet.

  3. Pilihlah berita yang ingin kamu ikuti. Jauhi stasiun TV, majalah-majalah, atau situs web yang berisi berita sensasional. Hindari program-program yang dinamakan “berita” yang biasanya dijadikan alasan untuk saling mencaci maki. Cobalah lihat pula berita yang ada di televisi pemerintah.

  4. Tempatkan berita sesuai konteksnya. Ingatlah, saat kamu mendengar jatuhnya sebuah pesawat terbang, bahwa transportasi melalui udara masih merupakan sarana transportasi yang paling aman. Ingatlah, saat kamu mendengar sebuah pembunuhan, bahwa tingkat pembunuhan di Amerika semakin hari semakin menurun, bahkan kalau liputan berita tentang pembunuhan semakin meningkat.

  5. Jangan membaca atau melihat cerita-cerita yang mengganggu. Kalau kamu tahu bahwa beberapa jenis cerita bisa membuatmu khawatir maka hindarilah.

  6. Ambil tindakan. Sungguh sesuatu yang mencemaskan untuk mendengarkan berita tentang peperangan atau bencana alam yang telah mempengaruhi ribuan orang tak bersalah. Kamu mungkin akan merasa lebih baik kalau kamu memberikan sumbangan atau menawarkan diri untuk menolong dalam bentuk apapun.

  7. Tulislah sebuah surat. Beberapa berita yang paling mengganggu adalah tentang para politisi yang tidak jujur atau para pengusaha yang rakus. Jangan merasa panas dulu. Kirimlah sebuah surat atau e-mail.

  8. Hindari melihat gambar. Melihat keadaan sesudah pembantaian, gempa bumi, atau serangan teroris bisa lebih mengganggu dibandingkan dengan membaca berita tanpa adanya gambar tersebut. Carilah berita yang kamu inginkan dari media cetak (surat kabar atau majalah). Kamu akan selalu tahu apa yang telah terjadi, tapi tanpa perlu menyaksikan tetesan darah dan isi perut.

“Tidak ada yang berjalan lebih cepat daripada cahaya, kecuali berita buruk.”

-Douglas Adams

4 Cara untuk Menghindari Kelelahan

  1. Belajar untuk bilang tidak. Latihlah mengatakannya di depan cermin sampai kamu bisa mengatakan hal itu tanpa rasa enggan atau keraguan. Gunakan dengan nada suara dan bahasa tubuh yang menyatakan “aku bersungguh-sungguh!”.
    • Buatlah singkat, jelas, jujur, dan tegas.
    • Ingatlah bahwa kamu bukannya menolak orang itu. Kamu menolak permintaan darinya.
    • Jadikan “tidak” sebagai kata pertama yang kamu ucapkan. Contoh: “Tidak. Aku tidak ada waktu hari Senin.” “Tidak, aku tidak bisa melakukannya.”
    • Tidak apa-apa untuk menambahkan alasan pada penolakanmu, tapi kamu tidak harus membuat sebuah pidato. Contoh: “Tidak, aku harus mengumpulkan tugas Selasa pagi.” “Tidak, aku sudah menawarkan diri untuk menjadi Sukarelawan.”
    • Tidak apa-apa untuk mengucapkan maaf karena sudah bilang tidak, kalau dirasakan akan membuat suasana menjadi lebih cair, tapi jangan keterusan. Contoh: “Tidak, maaf yah, aku nggak punya waktu untuk melalukan itu sekarang.”
    • Jangan terbujuk untuk mengubah pendirianmu.
    • Jangan merasa bersalah. Sudah menjadi hakmu untuk mengatakan tidak.

  2. Belajar untuk bilang ya. Katakanlah ya kalau kamu memang berniat untuk mengatakannya dan saat waktunya memang tepat bagimu.

· Pastikan bahwa kamu sudah punya cukup informasi untuk membuat sebuah keputusan. Kalau kamu merasa tidak pasti, khawatir, atau terpojok, kemungkinan besar kamu harus tahu lebih banyak sebelum kamu menyetujuinya.

· Katakan ya kalau kamu mempunyai waktu, energi, dan keinginan.

· Katakan ya terhadap sesuatu yang benar-benar ingin kamu kerjakan, atau sesuatu yang kamu tahu akan bermanfaat bagimu, atau sesuatu yang akan memberi manfaat bagi orang atau grup lain.

· Katakan ya kalau permintaan itu dapat membantumu mencapai sebuah tujuan. Contoh: Bertemu dengan orang baru, mempelajari keahlian-keahlian baru, mengembangkan wawasanmu.

· Katakan ya kalau permintaan ini menghargai dirimu sebagai pribadi.

· Katakan ya kalau permintaan itu akan menolongmu tumbuh menjadi lebih dewasa.

· Katakan ya kalau memang harus kamu lakukan. Beberapa permintaan memang tidak bisa ditolak.

  1. Buatlah skala prioritas atas aktivitasmu. Susunlah aktivitas-aktivitas itu dengan lebih efisien dan selipkan waktu untuk dirimu sendiri. Cobalah strategi berikut ini:

· Buatlah catatan berisi semua aktivitasmu dari les pelajaran sampai tugas-tugas dengan tenggat waktu tertentu, acara pesta sampai pekerjaan pada akhir minggu, dan tugas-tugas di rumah.

· Saat kamu sudah selesai membuat catatan itu, maka tandailah aktivitas yang paling penting sebagai nomor #1. Tandailah aktivitas yang kedua pentingnya sebagai nomor #2. Dan seterusnya. Gunakanlah sebuah pensil karena kemungkinan besar kamu akan berubah pikiran.

· Saat kamu sudah selesai, lihatlah hasilnya baik-baik.

· Bila memungkinkan, mulailah hapus prioritas terakhir. Mulailah dari belakang ke depan, menghapus atau mencoret sebanyak mungkin aktivitas yang bisa dihapus.

· Masukkan aktivitas yang tersisa ke dalam kalender rencanamu. (Apa? Kamu nggak punya kalender rencana? Buatlah sendiri, dan masukkan itu sebagai aktivitas dan prioritas nomor #1.)

· Lihatlah jadwal yang telah kamu buat tadi. Apakah kelihatannya semua bisa dilakukan? Apakah kamu sudah menyisihkan waktu paling tidak satu malam dari seminggu untuk dirimu sendiri, untuk melakukan apa pun yang kamu inginkan atau belum sama sekali.

  1. Mintalah pertolongan kalau kamu memang membutuhkannya. Tanyalah kepada teman yang berhasil, tapi tampak tenang, tentang bagaimana di bisa melakukannya. Tanyalah seorang pustakawan tentang buku-buku yang bermanfaat. Bicaralah dengan guru BP di sekolahmu.

5 Hal yang Benar-Benar Berarti Menurut Maria Rodale

Maria Rodale adalah editor dan pendiri majalah Organic Style dan Wakil Presiden Rodale Inc., sebuah perusahaan penerbit terkemuka untuk berbagi informasi tentang gaya hidup sehat dan aktif.

  1. Cinta. Semua hal lainnya tampak tidak sebanding.

  2. Keluarga. Bahkan kalau mereka tidak berhak menerimanya!

  3. Kepercayaan. Sebenarnya tidak ada perbedaan kepercayaan mana yang kamu anut, selama kamu mempunyainya.

  4. Integritas. Melakukan hal-hal yang tepat memang selalu terasa enak.

  5. Saat-saat penting. Nikmati mereka saat sedang terjadi, tapi jangan coba-coba menangkap dan menguasainya, atau kamu akan menghancurkan saat-saat itu.

7 Kebutuhan Dasar Semua Orang

Kebutuhan dan keinginan tidaklah sama. Keinginan berbeda antara satu orang dan yang lainnya, tapi semua orang memerlukan tujuh kebutuhan dasar ini.

  1. Kebutuhan untuk barhubungan dengan orang lain. Mulai pada saat kita dilahirkan, kita memiliki kebutuhan untuk memperhatikan orang lain. Kita membutuhkan mereka untuk memperhatikan diri kita. Kita butuh untuk merasa penting dan diinginkan.

  2. Kebutuhan untuk disentuh dan dipeluk. Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, orang tua semuanya kadang-kadang butuh untuk disentuh dan dipeluk. Semakin kamu tumbuh dewasa, mungkin kamu mulai mengenal bermacam-macam kesan tentang sentuhan dan pelukan. Ini menyangkut persoalan budaya dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

  3. Kebutuhan untuk merasa dibutuhkan dan perasaan “bersatu” dengan orang lain. Inilah sebabnya kenapa kita meniru berbagai macam cara jalan, cara berbicara, dan cara berpakaian orang lain. Ini juga sebabnya kenapa kita masuk ke dalam sebuah kelompok, tim, geng,dan klub.

  4. Kebutuhan untuk menjadi beda dan terpisah. Setiap orang butuh merasakan tidak ada orang yang mirip dengan diri kita di dunia ini. Hal ini mungkin bertentangan dengan kebutuhan untuk merasa dibutuhkan dan merasa “satu” dengan orang lain. Dan memang ini bertentangan! Kamu akan bolak-balik antara dua kebutuhan ini sepanjang hidupmu.

  5. Kebutuhan untuk menyayangi. Sungguh perasaan yang menyenangkan untuk bisa membantu orang lain dan menunjukkan bahwa kita memperhatikan mereka.

  6. Kebutuhan untuk merasa berharga, bernilai, dan dikagumi. Pada mulanya, kita bergantung pada orang lain agar kita bisa merasakan hal ini. Pada akhirnya, secara perlahan kita akan belajar untuk memotivasi dan memuji diri sendiri.

  7. Kebutuhan untuk memiliki kekuatan dalam hubungan dan kehidupan kita. Hal ini tidak sama seperti memiliki kekuatan atas orang lain. Ini adalah tentang memiliki pilihan-pilihan.

8 Cara untuk menciptakan Lebih Banyak Tawa dalam Hidupmu

Telah diperkirakan bahwa anak balita tertawa 400 kali sehari, tapi orang dewasa hanya tertawa 15 kali sehari. Di sini kita akan mengingat kembali beberapa “tawa yang menghilang”.

  1. Carilah humor di setiap situasi. Oke … di kebanyakan situasi. Beberapa hal memang tidak lucu, tapi lebih banyak hal yang lucu.

  2. Tertawakanlah dirimu sendiri, juga kesalahan yang kamu buat sendiri. Cobalah untuk tidak selalu serius. Jangan terlalu memikirkan hal-hal kecil.

  3. Kelilingi dirimu sendiri dengan hal-hal yang bisa membuatmu tertawa atau tersenyum. Potongan-potongan gambar kartun yang lucu. Kumpulkan kalimat-kalimat yang lucu. Gantunglah gambar-gambar atau poster-poster yang lucu di kamarmu. Dengarkan kaset atau CD berisi cerita dagelan saat kamu sedang mengerjakan pekerjaan rumahmu. Tontonlah film-film dan video-video komedi.

  4. Buatlah sebuah jurnal harian tantang hal-hal lucu. Tulislah hal-hal lucu yang kamu lihat, kamu dengar, atau kamu pikirkan. Sonteklah lelucon-lelucon, puisi, plesetan, cerita, dan kalimat-kalimat yang lucu. Sungguh menyenangkan mengisi jurnal humor, dan bahkan lebih menyenangkan lagi saat kamu membacanya lagi, saat kamu membangun sebuah perpustakaan berisi kenangan-kenangan lucu dan menyenangkan.

  5. Luangkan waktu bersama seorang anak kecil. Cobalah meniru dirinya dan lakukan hal-hal yang konyol.

  6. Tontonlah sebuah film komedi klasik di TV. Pasti ada alasan khusus kenapa sebuah serial TV seperti I Love Lucy masih diputar di zaman sekarang ini. Mungkinkah karena serial ini memang lucu?

  7. Apakah humor yang kamu lontarkan sering terdengar garing? Apakah saat kamu mencoba mengucapkan kata-kata lucu, orang lain malah marah atau sakit hati? Ingat-ingatlah Prinsip Humor dari AT&T berikut: Humor haruslah Amat Pantas, Tepat Waktu, dan Terasa Lucu.

  8. Bila kamu merasa ragu, tanyalah dirimu sendiri, “Apakah aku tertawa bersama orang lain atau menertawakan orang lain?” Pastikan bahwa tujuan humor yang kamu lontarkan selalu untuk meningkatkan, mengembangkan dan menolong, dan tidak pernah merendahkan, mengejek atau mempermalukan.

“Tujuh hari tanpa tawa akan membuat seseorang menjadi lemah.”

-Dr. Joel Goodman

12 Alasan Serius untuk Tertawa

  1. Tertawa akan meningkatkan saluran pernapasan dan arus darah di tubuhmu.

  2. Tertawa akan mengurangi hormon stress di dalam tubuhmu.

  3. Tertawa akan meransang sistem kekebalan tubuhmu sehingga kamu akan lebih tangguh dalam menghadapi berbagai macam infeksi dan penyakit.

  4. Tertawa akan memicu produksi hormon endorphin yang akan membuatmu lebih nyaman, hormon pereda sakit yang diproduksi tubuh secara alami. Ia akan memberikan perasaan nyaman.

  5. Tertawa merupakan latihan yang baik. Para periset memperkirakan bahwa dengan tertawa 100 kali akan sama hasilnya dengan olahraga menggunakan sepeda latihan selama 15 menit. Tertawa puas adalah sebuah latihan untuk seluruh bagian tubuhmu.

  6. Tertawa akan memberikan sudut pandang yang lain atas sebuah permasalahan yang sedang kamu hadapi. Seperti diungkapkan pelawak dan aktor Bill Cosby, “Jika kamu bisa menertawakan permasalahan itu, kamu pasti akan mampu melewatinya.”

  7. Tertawa akan membentuk dan memperkuat sebuah persahabatan. Pelawak dan pemain piano Victor Borge sering mengatakan, “Tertawa adalah jarak terpendek di antara dua orang.”

  8. Tertawa akan meningkatkan rasa percaya dirimu. Kamu akan lebih merasa percaya diri dan santai dalam pergaulan. Kiat: Lebih penting untuk merasa senang daripada menjadi lucu.

  9. Tertawa akan mebuat dirimu menjadi lebih optimistis dalam menjalani kehidupan ini. Kamu akan lebih jarang merasa sedih, putus asa, khawatir, dan depresi.

  10. Tertawa akan melepaskan perasaan-perasaan negatif yang terpendam seperti amarah, frustasi, dan takut dengan cara yang sehat dan positif.

  11. Tertawa akan membuatmu menjadi lebih waspada, kreatif, tenang, tahan banting, produktif. Ia bisa mempertajam ingatanmu dan meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan, negosiasi, menata informasi, dan mengartikan kata-kata.

  12. Tertawa membuatmu merasa bebas.

6 Manfaat Catatan

  1. Catatan akan membantu menata pikiranmu. Daripada memikirkan, “Bagaimana aku melakukan hal ini?” atau “Dari mana aku memulainya?” kamu bisa mencoba langkah-langkah dalam sebuah catatan atau membuat catatanmu sendiri.

  2. Catatan akan memusatkan energimu. Saat kamu memiliki proses langkah demi langkah dalam meraih tujuan atau menyelesaikan sebuah permasalahan, maka kemungkinan besar kamu akan bisa menyelesaikannya.

  3. Catatan akan menjadikan waktumu efektif. Saat kamu memiliki catatan tentang hal yang akan dilakukan atau strategi-strategi untuk selalu mencoba, maka kemungkinan kecil kamu akan membuang-buang waktu dengan menunda-nunda pekerjaan.

  4. Catatan akan menciptakan ruang kosong dalam otakmu. Kamu tidak harus mengingat segala hal yang ada di dalam sebuah catatan. Kamu harus mengingat-ingat dimana kamu menyimpan catatan itu.

  5. Catatan mendatangkan rasa puas. Tanyalah siapa pun yang menggunakan sebuah catatan. Tidak ada perasaan yang bisa dibandingkan dengan saat kamu menorehkan sebuah tanda checklist yang besar dan tebal disamping poin catatan yang telah kamu selesaikan.

  6. Catatan akan memberikan rasa percaya diri. Sungguh menyenangkan untuk mengetahui bahwa tidak ada permasalahan yang terlalu sulit, tidak ada tantangan yang begitu menakutkan, yang bisa kamu pecahkan dan kamu kalahkan satu demi satu.