Thursday, January 10, 2008

8 Cara Dalam Menghadapi Berita Buruk

TV, Internet, radio, surat kabar, majalah, e-mail, peringatan di HP-mu, pager, atau laptop .... Kamu ingin mengetahui semua berita, tapi kadang-kadang kamu tak kuat menerimanya, khususnya kalau berita itu berita buruk. Kalau kamu merasa sedih, tidak berdaya, depresi, atau gamang, inilah hal-hal yang harus kamu lakukan.

  1. Lewati semua berita. Hindari semua berita paling tidak untuk sehari saja atau bahkan untuk seminggu. Coba perhatikan apa yang kamu rasakan, apa yang terasa hilang, dan apa yang kamu lakukan dengan waktu kosong yang tiba-tiba saja kamu dapatkan. Lalu, saat kamu siap menerima berita-berita itu kembali dalam kehidupanmu ….

  2. Hadapi pelan-pelan. Sediakan waktu sejam atau kurang untuk dirimu sendiri setiap harinya, untuk nonton, baca, atau berselancar di Internet.

  3. Pilihlah berita yang ingin kamu ikuti. Jauhi stasiun TV, majalah-majalah, atau situs web yang berisi berita sensasional. Hindari program-program yang dinamakan “berita” yang biasanya dijadikan alasan untuk saling mencaci maki. Cobalah lihat pula berita yang ada di televisi pemerintah.

  4. Tempatkan berita sesuai konteksnya. Ingatlah, saat kamu mendengar jatuhnya sebuah pesawat terbang, bahwa transportasi melalui udara masih merupakan sarana transportasi yang paling aman. Ingatlah, saat kamu mendengar sebuah pembunuhan, bahwa tingkat pembunuhan di Amerika semakin hari semakin menurun, bahkan kalau liputan berita tentang pembunuhan semakin meningkat.

  5. Jangan membaca atau melihat cerita-cerita yang mengganggu. Kalau kamu tahu bahwa beberapa jenis cerita bisa membuatmu khawatir maka hindarilah.

  6. Ambil tindakan. Sungguh sesuatu yang mencemaskan untuk mendengarkan berita tentang peperangan atau bencana alam yang telah mempengaruhi ribuan orang tak bersalah. Kamu mungkin akan merasa lebih baik kalau kamu memberikan sumbangan atau menawarkan diri untuk menolong dalam bentuk apapun.

  7. Tulislah sebuah surat. Beberapa berita yang paling mengganggu adalah tentang para politisi yang tidak jujur atau para pengusaha yang rakus. Jangan merasa panas dulu. Kirimlah sebuah surat atau e-mail.

  8. Hindari melihat gambar. Melihat keadaan sesudah pembantaian, gempa bumi, atau serangan teroris bisa lebih mengganggu dibandingkan dengan membaca berita tanpa adanya gambar tersebut. Carilah berita yang kamu inginkan dari media cetak (surat kabar atau majalah). Kamu akan selalu tahu apa yang telah terjadi, tapi tanpa perlu menyaksikan tetesan darah dan isi perut.

“Tidak ada yang berjalan lebih cepat daripada cahaya, kecuali berita buruk.”

-Douglas Adams

No comments: